
Jika Anda pernah berkecimpung di dunia elektronik DIY (Do-It-Yourself), Arduino, atau otomatisasi rumah, atau rangkaian elektronik lainnya, anda hampir pasti pernah bertemu dengan sebuah kotak plastik kecil, seringkali berwarna biru, hitam, atau putih, dengan tulisan “SONGLE” di atasnya.
Komponen sederhana ini, Relay Songle, adalah pahlawan tanpa tanda jasa di balik ribuan proyek. Ia adalah jembatan yang menghubungkan dunia digital bertegangan rendah (seperti mikrokontroler 5V Anda) dengan dunia nyata berdaya tinggi (seperti lampu 220V atau pompa air).
Tapi, apa sebenarnya relay Songle ini? Dan mengapa namanya terdengar begitu… unik?
Apa Itu Relay Songle?
Secara sederhana, Relay Songle adalah sebuah saklar (switch) yang dioperasikan secara elektrik.
Inti dari relay adalah elektromagnet (coil) dan seperangkat kontak logam.
- Ketika Anda memberi daya 5V (atau 12V, tergantung modelnya) ke coil, ia menciptakan medan magnet.
- Medan magnet ini menarik tuas (armature) di dalamnya.
- Gerakan tuas ini secara fisik memutuskan satu koneksi listrik dan membuat koneksi listrik yang baru.
Inilah mengapa saat relay aktif, Anda sering mendengar suara “klik!” yang khas. Itu adalah suara fisik dari saklar internal yang bergerak.
Mengapa Relay Songle Sangat Populer?
Relay ini diproduksi oleh Ningbo Songle Relay Co., Ltd., sebuah perusahaan besar asal Tiongkok. Popularitasnya meledak karena beberapa alasan utama:
- Harga Sangat Terjangkau: Relay Songle sangat murah, menjadikannya pilihan utama untuk hobi dan prototipe.
- Ketersediaan Luas: Anda bisa menemukannya di hampir setiap toko komponen elektronik online maupun offline.
- Bentuk Modul yang Praktis: Relay ini paling sering dijual dalam bentuk modul relay (biasanya berwarna merah atau biru). Modul ini sudah dilengkapi semua komponen pendukung (transistor driver, dioda, LED indikator) sehingga bisa langsung dihubungkan ke pin Arduino atau Raspberry Pi tanpa sirkuit tambahan.
- Keandalan yang Cukup: Untuk harganya, relay ini menawarkan keandalan yang sangat baik untuk sebagian besar aplikasi non-industri berat.
“Klik!” — Membongkar Misteri Nama “Songle”
Ini adalah bagian yang menarik. Nama “Songle” bukanlah singkatan teknis atau kata acak. Ia berasal dari nama perusahaan Tiongkok-nya, 宁波松乐继电器有限公司 (Níngbō Sōng Lè Jìdiànqì Yǒxiàn Gōngsī).
Mari kita bedah dua karakter utamanya: 松乐 (Sōng Lè).
- 松 (Sōng): Karakter ini paling umum berarti “Pohon Pinus”. Namun, dalam konteks lain, ia juga bisa berarti “santai”, “lega”, atau “longgar”.
- 乐 (Lè): Karakter ini sangat jelas berarti “Bahagia”, “Gembira”, atau “Sukacita”.
Jika digabungkan, “Songle” (Sōng Lè) bisa diartikan secara harfiah sebagai “Pinus Bahagia” atau, secara lebih filosofis, “Kelegaan yang Membawa Kebahagiaan” atau “Keceriaan yang Santai”.
Cukup unik untuk sebuah komponen elektronik, bukan? Di saat banyak merek lain terdengar kaku dan teknis, “Songle” membawa nuansa nama yang lebih organik dan positif. Mungkin, tujuannya adalah agar proyek Anda berjalan “santai” dan membuat Anda “bahagia”!
Memahami Terminal Relay Songle (Tipe SPDT)
Model yang paling umum, seperti SRD-05VDC-SL-C, adalah relay SPDT (Single Pole, Double Throw). Ini berarti ia memiliki satu input dan dua pilihan output.
Jika Anda melihat bagian bawah relay (atau modulnya), Anda akan menemukan tiga terminal utama untuk beban Anda:
- COM (Common): Ini adalah terminal “input” atau “kutub” utama. Di sinilah Anda biasanya menghubungkan sumber listrik (misalnya, satu sisi dari kabel lampu Anda).
- NC (Normally Closed): “Normalnya Tertutup”. Terminal ini terhubung ke COM saat relay tidak aktif (tidak ada daya 5V).
- NO (Normally Open): “Normalnya Terbuka”. Terminal ini terputus dari COM saat relay tidak aktif. Ini adalah terminal yang paling sering digunakan.
Cara kerjanya:
- Relay MATI: Listrik dari COM mengalir ke NC.
- Relay HIDUP (setelah “klik!”): Koneksi COM ke NC putus. Listrik dari COM sekarang mengalir ke NO.
Untuk proyek seperti menyalakan lampu dengan Arduino, Anda akan menghubungkan sirkuit lampu Anda antara terminal COM dan NO.
Beberapa Model Relay Songle
Berikut ini beberapa model populer relay merek Songle :
- Songle SRD‑05VDC‑SL‑C: Model dengan koil 5 VDC, rating kontak ~10 A (contoh: 10 A @ 28 V DC atau 10 A @ 250 V AC) untuk beban resistif. Cocok untuk proyek Arduino/ESP32 yang supply 5 V tersedia.
- Songle SRD‑12VDC‑SL‑C: Versi koil 12 VDC dari seri yang sama. Spesifikasi kontak masih ~10 A, cocok kalau sistem kamu punya supply 12 V.
- Songle SRD‑24VDC‑SL‑C: Versi koil 24 VDC (contoh bundle listing) — cocok untuk sistem industri atau modul yang memiliki supply 24 V.
- Songle SRD‑12VDC‑SL‑C (alt listing): Listing alternatif dari model 12 V, untuk mempertegas bahwa banyak outlet yang menyediakan versi ini.
- Songle SRD‑05VDC‑SL‑C (alt listing): Listing alternatif dari versi 5 V, sebagai opsi jika ingin mendapatkan dari supplier berbeda.
- Finder Power Relay 24V (komparatif): Ini bukan Songle – saya tambahkan sebagai perbandingan kalau kamu membutuhkan relay dengan rating lebih tinggi atau dari brand berbeda.
- Songle SRD‑05VDC‑SL‑C bundle: Bundle/qty banyak dari model 5 V — cocok kalau kamu butuh banyak unit.
- Songle SRD series 12/24 V bundle: Bundle dari seri 12 / 24 V — cocok untuk sistem menyatu supply 12 V atau 24 V.
Ringkasan Spesifikasi & Catatan
- Seri “SRD-xxVDC-SL-C” … contohnya “SRD-05VDC-SL-C” → 5 V koil.
- Mereka biasanya SPDT (1 Form C) — satu kontak umum (COM), satu Normally Open (NO), satu Normally Closed (NC).
- Contoh spesifikasi untuk SRD-05VDC-SL-C: tegangan coil 5 V, resistansi coil ~70 Ω, arus ~71 mA, kapasitas kontak ~10 A @ 28 V DC atau 10 A @ 240 V AC.
- Penting: beban induktif (motor, pompa, solenoid besar) bisa menghasilkan lonjakan arus yang melebihi rating nominal—ada pengguna yang mengalami kerusakan meskipun spesifikasi tampak cukup.
Kapan Pilih Model yang Mana?
- Kalau supply sistemmu adalah 5 V (misalnya modul Arduino/ESP32 yang punya 5 V atau memakai step-down) → pilih versi 5 V (SRD-05VDC-SL-C).
- Kalau sistem menggunakan 12 V (misalnya supply dari adaptor 12 V atau automotive) → versi 12 V (SRD-12VDC-SL-C).
- Kalau sistem industri atau memakai 24 V (misalnya instalasi control PLC yang banyak menggunakan 24 V) → versi 24 V (SRD-24VDC-SL-C).
- Pastikan juga beban yang akan diganti/matikan oleh relay tidak melebihi kapasitas kontak (termasuk lonjakan saat start-up). Jika beban besar, mungkin perlu relay dengan rating yang jauh lebih tinggi atau solid state relay.
- Jika kamu gunakan mikrokontroler yang outputnya hanya 3.3 V (misalnya ESP32/ESP32-S3) dan model relay koilnya 5 V, maka jangan drive langsung dari pin output: butuh driver transistor atau mosfet + flyback diode untuk coil. Banyak pengguna mengalami masalah bila mencoba drive langsung.
Kesimpulan
Relay Songle lebih dari sekadar komponen murah. Ia adalah gerbang penting bagi para pembuat (maker) untuk mengendalikan perangkat berdaya tinggi dengan aman. “Si Kotak Biru” ini telah menjadi standar de-facto dalam dunia hobi elektronik karena kesederhanaan, ketersediaan, dan harganya yang bersahabat.
Dan sekarang Anda tahu, setiap kali Anda mendengar suara “klik!” dari relay itu, itu mungkin adalah suara si “Pinus Bahagia” yang sedang bekerja keras membuat proyek Anda menjadi kenyataan.
Relay Songle bisa dibeli disini:
https://s.shopee.co.id/AUm8KJjfXm
